Bagi manusia Bali mungkin hal ini sudah biasa, tapi bagi orang luar Bali kadang mengundang pertanyaan dalam hati : "mengapa demikian?". Logikanya sederhana saja, ketika seseorang melihat kearah sekeliling mencari simbol keindahan, kesucian, wewangian dan kesegaran yang paling baik, matanya biasanya menuju pada bunga-bunga. Semua manusia normal pasti tersentuh hatinya ketika melihat bunga-bunga yang mekar begitu indahnya. Bagaimana perasaan anda begitu melihat bunga-bunga yang menurut anda begitu indah? Pasti ada perasaan tertentu dalam hati kan? Begitu juga halnya dengan orang Bali, bunga diharapkan dapat memperkuat perasaan cinta kasih yang menjadi menu wajib dalam hidup. Wewangian bunga memancarkan perasaan cinta dan romansa. Bukankah memberikan bunga kepada orang yang terkasih adalah hal yang lumrah di seluruh dunia?
Demikian juga halnya dengan aktivitas spiritual di dalam berhubungan dengan Tuhan. Manusia Bali ingin sekali menyerahkan ketulusan hati sebagai persembahan yang utama. Hal itu berusaha diwujudkan dengan simbol-simbol duniawi berupa hasil pertanian dan tentu saja tidak lupa juga bunga yang telah menjadi simbol cinta yang universal.
Oleh : Penulis
Demikian juga halnya dengan aktivitas spiritual di dalam berhubungan dengan Tuhan. Manusia Bali ingin sekali menyerahkan ketulusan hati sebagai persembahan yang utama. Hal itu berusaha diwujudkan dengan simbol-simbol duniawi berupa hasil pertanian dan tentu saja tidak lupa juga bunga yang telah menjadi simbol cinta yang universal.
Oleh : Penulis