Saturday, December 13, 2008

Nusa Lembongan : Antara Pariwisata dan Rumput Laut


Pulau Nusa Lembongan di sebelah tenggara pulau Bali sudah mulai dilirik investor di bidang pariwisata. Perkembangan berbagai atraksi wisata di pulau berpenghuni 1.119 KK ini juga bermunculan.Namun siapa sangka sebelum pariwisata muncul Nusa Lembongan dikenal sebagai penghasil rumput laut yang berkualitas.Sebanyak 90-04 ton rumput laut dihasilkan per tahun di Nusa Penida, 20-30 persennya merupakan kontribusi dari Nusa lembongan.
Tapi sudah menjadi rahasia umum perkembagan pariwisata di Bali selama ini selalu berbanding terbalik dengan alam khususnya dunia pertanian, dimana denyut pembangunan berbagai sarana wisata selalu mengganggu kegiatan pertanian, bahkan melenyapkan lahan pertanian. Seperti yang terjadi di Bali bagian Selatan. Demikian pula nantinya dengan kegiatan wisata di Nusa Lembongan pada masa yang akan datang, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kelangsungan pertanian rumput laut yang selama ini dijadikan andalan penduduk setempat. Pembuangan limbah hotel maupun pengalihan lahan merupakan isu isu utama yang patut dipikirkan ke depan.
Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Klungkung hendaknya mencari cara bagaimana agar pariwisata tidak salah kelola seperti yang sudah terlanjur terjadi di Bali Selatan. Idealnya perkembangan pariwisata haruslah bersinergi dengan pertanian rumput laut itu sendiri. Semakin maju dunia pariwisata maka semakin maju pula pertanian rumput laut di Nusa Lembongan. Ini bisa dilakukan antara lain dengan memilih lahan akomodasi wisata yang tidak produktif, tidak membuang limbah sembarangan, maupun membuat suatu atraksi wisata minat khusus yang berbasis pengetahuan tentang rumput laut.

No comments:

Post a Comment