Saturday, December 27, 2008

PAMERAN FOTO "100 X FRANCE"

Bagi yang suka dengan fotografi sudah selayaknya datang ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Renon, Denpasar, karena pada tanggal 28 Desember 2008 - 8 Januari 2009 digelar pameran foto berskala internasional bertajuk "100 X France". Pameran ini diselenggarakan oleh Alliance Francaise Denpasar (Lembaga Kebudayaan Indonesia Perancis) yang melibatkan 102 karya foto.

Sunday, December 14, 2008

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2008, Event Dunia Yang Minim Promosi


Terlepas dari prestasi Indonesia yang memuaskan, tampaknya event Internasional yang satu ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah maupun pelaku pariwisata di Bali. Benar-benar jauh dari hingar bingar Asian Beach Games yang hanya berkutat di level Asia.
Memprihatinkan, itulah yang bisa saya katakan pada pelaksanaan event kali ini. Bagaimana tidak, jangankan mempromosikan keluar negeri, di dalam negeri saja khususnya di Bali gaungnya hampir tidak terdengar. Ini sangat jelas tampak jika kita menuju ke arah Nusa Dua tempat berlangsungnya kejuaraan, tidak satupun spanduk event ini terlihat. Yang tampak justru bendera parpol dan baliho-baliho caleg bermuka "narsis" yang memelas minta dukungan. Tidak diketahui apa penyebab kurangnya greget pemerintah dalam hal ini. Apakah karena level kejuaraannya hanya tingkat junior (di bawah 18 tahun)? atau olahraganya kurang populer? Jika alasannya karena levelnya tentu kurang tepat, karena anak-anak remaja yang datang berlaga mempunyai kemampuan luar biasa. Kalau olahraganya dibilang kurang populer, hampir semua negara di dunia sudah memiliki pengurus besar Wushu. Belum lagi komunitas penggemar seni beladiri tersebar di seluruh Eropa dan Amerika.
Semestinya dalam rangka tahun kunjungan Indonesia di tahun 2008 ini semua potensi harus digarap maksimal untuk mendatangkan wisatawan sesuai target yang diinginkan.

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2008, Indonesia Raih Peringkat Ketiga

Benar-benar diluar dugaan, kontingen Indonesia yang sebelumnya hanya ditargetkan meraih 3 emas akhirnya mampu menghasilkan 6 emas, 8 perak, dan 8 perunggu serta berada pada peringkat ketiga dibawah China dan Jepang. Prestasi ini dapat dibilang sangat memuaskan, mengingat pada kejuaraan dunia sebelumnya Indonesia hanya mendapatkan 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
Indonesia tampaknya mampu memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah untuk berprestasi semaksimal mungkin. Hujan deras yang mengguyur Nusa Dua sejak awal pertandingan pun tampaknya memberikan berkah tersendiri. Cabang Taolu (peragaan jurus) dan Taichi sudah bisa memberikan emas, hanya saja di nomor Sanshou masih kurang memuaskan karena hanya menghasilkan 3 perunggu. Meskipun hasil pada kejuaraan kali ini menggembirakan, namun untuk kedepannya prestasi ini harus dipertahankan, jangan hanya karena sebagai tuan rumah saja kita ngotot dan bersemangat. Perkerjaan berat masih menanti di depan. Anak-anak remaja seperti Lindswell, Charles, Kelvin, dll. harus dibina sebaik-baiknya sehingga untuk beberapa tahun kedepan mereka bisa berprestasi di level senior.
Khusus untuk pengcab Wushu di Bali, harusnya moment ini bisa dijadikan motivasi agar menghasilkan atlet-atlet baru berkualitas seperti beberapa tahun silam, mengingat tak satupun wakil dari Bali yang dipanggil negara untuk berlaga di Nusa Dua. Regenerasi mutlak dilakukan karena angkatan yang berprestasi sebelumnya sudah banyak yang tidak aktif berlatih.

Saturday, December 13, 2008

Nusa Lembongan : Antara Pariwisata dan Rumput Laut


Pulau Nusa Lembongan di sebelah tenggara pulau Bali sudah mulai dilirik investor di bidang pariwisata. Perkembangan berbagai atraksi wisata di pulau berpenghuni 1.119 KK ini juga bermunculan.Namun siapa sangka sebelum pariwisata muncul Nusa Lembongan dikenal sebagai penghasil rumput laut yang berkualitas.Sebanyak 90-04 ton rumput laut dihasilkan per tahun di Nusa Penida, 20-30 persennya merupakan kontribusi dari Nusa lembongan.
Tapi sudah menjadi rahasia umum perkembagan pariwisata di Bali selama ini selalu berbanding terbalik dengan alam khususnya dunia pertanian, dimana denyut pembangunan berbagai sarana wisata selalu mengganggu kegiatan pertanian, bahkan melenyapkan lahan pertanian. Seperti yang terjadi di Bali bagian Selatan. Demikian pula nantinya dengan kegiatan wisata di Nusa Lembongan pada masa yang akan datang, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kelangsungan pertanian rumput laut yang selama ini dijadikan andalan penduduk setempat. Pembuangan limbah hotel maupun pengalihan lahan merupakan isu isu utama yang patut dipikirkan ke depan.
Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Klungkung hendaknya mencari cara bagaimana agar pariwisata tidak salah kelola seperti yang sudah terlanjur terjadi di Bali Selatan. Idealnya perkembangan pariwisata haruslah bersinergi dengan pertanian rumput laut itu sendiri. Semakin maju dunia pariwisata maka semakin maju pula pertanian rumput laut di Nusa Lembongan. Ini bisa dilakukan antara lain dengan memilih lahan akomodasi wisata yang tidak produktif, tidak membuang limbah sembarangan, maupun membuat suatu atraksi wisata minat khusus yang berbasis pengetahuan tentang rumput laut.

Krisis Global, Harga Berbagai Produk Pariwisata Akan Turun

Kabar gembira bagi wisatawan berkantong pas-pasan, krisis global yang melanda Amerika dan Eropa membuat para penggiat pariwisata di mancanegara berpikir keras untuk menjaga kelangsungan industri pariwisata dunia. Salah satu tindakan yang diambil adalah mendesak berbagai pengusaha akomodasi, restoran, maupun atraksi-atraksi wisata untuk menurunkan harga produknya. Ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan calon-calon wisatawan yang akan berkunjung ke suatu destinasi.
Bali sebagai salah satu destinasi dunia tentu tak bisa tinggal diam mengantisipasi krisis global ini, apalagi sudah ada pembatalan pemesanan kamar hingga mencapai angka 10.735 untuk bulan Januari - februari 2009. Penurunan harga berbagai produk pariwisata sudah pernah dilakukan pada pasca kejadian bom Bali I dan II, dan langkah ini mutlak diperlukan lagi.
Bagi anda wisatawan domestik yang akan berlibur ke Bali, siap-siaplah untuk menikmati berbagai fasilitas hotel, villa, maupun produk wisata dengan harga miring.